Negara- Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan langkah besar untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Melalui program Sekolah Rakyat, tidak hanya pendidikan yang diberikan secara gratis, tetapi juga fasilitas lengkap seperti asrama, ruang makan, laboratorium, hingga tempat ibadah.
Program ini merupakan salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto, dengan target menjangkau 500.000 anak dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Untuk tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 200 Sekolah Rakyat telah disiapkan, dan 100 unit tambahan akan segera dibangun menggunakan fasilitas milik Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan pemerintah daerah (pemda).
Sekolah Rakyat Pendidikan Gratis dengan Fasilitas Lengkap
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan pendidikan yang bermartabat dan komprehensif.
“Juli ini kita sudah aman 100 (unit sekolah), dan sekarang sedang kita persiapkan membangun 100 (unit tambahan),” ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (25/6/2025).
Tidak seperti sekolah biasa, Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan:
1. Asrama – Tempat tinggal nyaman bagi siswa yang berasal dari daerah terpencil atau keluarga kurang mampu.
2. Dapur dan Ruang Makan – Memastikan siswa mendapat gizi yang cukup selama menempuh pendidikan.
3. Laboratorium Sains & Teknologi – Mendukung pembelajaran berbasis praktik.
4. Perpustakaan Modern – Memfasilitasi minat baca dan riset siswa.
5. Tempat Ibadah – Menjaga kebutuhan spiritual siswa dari berbagai agama.
“Presiden ingin memuliakan orang-orang miskin melalui Sekolah Rakyat. Tidak boleh ada permainan, tidak boleh ada titipan,” tegas Agus, menekankan bahwa seleksi siswa harus transparan dan tepat sasaran.
Baca Juga: Taksi Terbang Jadi Transportasi Udara ModernDi IKN pada 2028
Fokus Pembangunan Sekolah Permanen, Pemda Diminta Segera Siapkan Lahan
Meski 200 unit sekolah sementara telah disiapkan, pemerintah menekankan pentingnya pembangunan gedung permanen. Agus meminta seluruh kepala daerah yang masuk dalam daftar penerima Sekolah Rakyat segera mengusulkan lahan agar pembangunan fisik bisa dimulai pada 2025 dan siap digunakan di 2026.
*“Yang 200 ini sifatnya sementara. Gedungnya pakai milik Kemensos, Kemenaker, dan sebagian dari pemda. Daerah-daerah yang termasuk dalam 200 titik ini segera usulkan lahan,”* tegasnya.
Lahan yang diusulkan harus memenuhi kriteria:
– Bebas sengketa
– Tidak rawan bencana
– Idealnya seluas 8,2 hektare (jika lebih kecil, akan disesuaikan)
Dalam audiensi di Jakarta (25/6/2025), sejumlah kepala daerah menyatakan dukungannya, termasuk:
-
Wali Kota Baubau
-
Bupati Minahasa Tenggara
-
Perwakilan Kota Palu (siap menggunakan Sentra Nipotowe sebagai lokasi sementara)
“Tahun depan sekolah ini sudah tidak mampu menampung murid baru kalau masih pakai gedung sementara,” kata Agus, mendorong percepatan pembangunan permanen.
