Negara- Ekonomi Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU), yang kini menjadi episentrum pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,50% pada Mei 2025. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi perekonomian, termasuk di Kalimantan Timur
Lantas, bagaimana dampak penurunan suku bunga ini terhadap dinamika ekonomi kedua wilayah tersebut? Dan apa implikasinya terhadap percepatan pembangunan IKN yang kini memasuki tahap konstruksi besar-besaran?
BI Rate Turun, Sektor Usaha di Balikpapan-PPU Makin Bergairah
Kepala BI Perwakilan Balikpapan, Robi Ariadi, menjelaskan bahwa penurunan BI Rate merupakan sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi.
“Penurunan suku bunga simpanan (DPK) di perbankan akan terjadi bertahap karena deposito memiliki tenor tertentu. Setelah DPK turun, suku bunga kredit juga akan ikut menurun,” ujar Robi kepada Kompas.com (23/6/2025).
Dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, pelaku usaha di Balikpapan dan PPU akan mendapatkan angin segar.
Balikpapan & PPU Dua Ekonomi dengan Karakter Berbeda, Sama-Sama Diuntungkan
Struktur ekonomi Balikpapan dan PPU memiliki perbedaan signifikan, namun keduanya sama-sama diuntungkan oleh penurunan suku bunga dan pembangunan IKN.

Baca Juga: Basuki Ancam Tutup Batching Plant Jika Truk Proyek IKN Masih Brutal
1. Balikpapan: Industri Pengolahan & Migas Jadi Penggerak Utama
Balikpapan masih bertumpu pada sektor industri pengolahan, terutama kilang minyak Pertamina, yang menyumbang lebih dari 50% perekonomiannya. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya operasional dan investasi di sektor ini, sehingga meningkatkan efisiensi produksi.
Selain itu, sebagai kota penyangga IKN, Balikpapan juga mendapat limpahan pertumbuhan dari sektor logistik, perdagangan, dan jasa.
2. PPU Konstruksi Jadi Primadona, Proyek IKN Pacu Pertumbuhan
Berbeda dengan Balikpapan, PPU justru mengandalkan sektor konstruksi sebagai penggerak utama ekonominya. Pembangunan IKN yang kini memasuki Tahap II telah mendorong peningkatan drastis proyek infrastruktur.
-
Pagu proyek Otorita IKN melonjak dari Rp 5,1 triliun (awal 2025) menjadi Rp 13,2 triliun (pertengahan 2025).
-
Proyek Kementerian PU dan Otorita IKN mulai masuk fase konstruksi setelah proses lelang selesai.
“Pembangunan IKN akan memberikan efek multiplier bagi PPU dan Balikpapan, mendorong pertumbuhan ekonomi kedua wilayah ini,” tegas Robi.